Â
Dalam sambutannya, Heri Suryanto mengingatkan kepada peserta agar mengikuti sosialisasi ini dengan baik supaya kedepan ada bekal bagaimana cara menghadapi bencana, bagaimana menghindari bencana dan apa yang harus dilakukan setelah bencana.
Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau mempunyai program sekolah aman bencana, contohnya dengan banyak penghijauan di sekolah, tidak ada sampah dan menyediakan tong sampah itu adalah rangkaian untuk mencegah bencana.
Cara mengatasi bencana diantaranya jangan membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah ke sungai, jangan menebang pohon sembarangan merupakan hal kecil untuk mencegah bencana.
\"Kepada narasumber yang telah memiliki sertifikasi, ini kesempatan baik supaya bisa memberikan ilmu kepada generasi muda, harapan kita Linggau aman bencana namun kalau ada bencana kita sudah siap menghadapinya,\" ujar dia.
Sebelum itu, Plt Kadis Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana, Fitriyansah Nahnu menyampaikan peserta dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama, Senin (14/10/ 2024) sebanyak 40 orang siswa SMA/SMK/MA dari 10 sekolah di wilayah Kota Lubuk Linggau dan Selasa, 15 Oktober 2034 sebanyak 40 orang relawan penanggulangan bencana dari 40 kelurahan rawan bencana di Wilayah Kota Lubuk Linggau.
Jelasnya, sasaran yang ingin dicapai, siswa dan relawan dapat berperan aktif dn menjadi pelopor dalam pencegahan dan penanganan darurat terhadap bencana.Â
Selain itu, terbentuknya kesadaran siswa dan relawan baik di sekolah maupun di rumah untuk menjaga lingkungan sehingga dapat meminimalisir dampak resiko akibat bencana, terbentuknya sekolah aman dari bencana serta terbentuknya relawan penanggulangn bencana yang handal.(*/Wms).